Adam Terusir Dari Surga: Jumat, Jam 3:12 Asar

1 Shares
Reading Time: 7 minutes

Bunyi ayat pertama surat Al ‘Asr yakni Wal-‘asr yang umumnya dimaknai “demi masa” (padahal seharusnya dimaknai “demi waktu asar”) dan angka 168 yang banyak tersebar dalam tradisi budaya berbagai bangsa di dunia adalah kepingan puzzle dari suatu teka-teki yang, jawaban dari teka-teki itu akan mengantar umat manusia mengenal asal usulnya. Salah satu puzzle yang selama ini tersamarkan dari pandangan umat manusia adalah puzzle “Hari Jumat, Asar, jam 3:12 – waktu akhirat” yaitu momen saat terusirnya Adam keluar dari Surga.

Dengan mulai berangkat dari pemahaman puzzle “Hari Jumat, Asar, jam 3:12 – waktu akhirat” inilah kita akan dapat memecahkan teka-teki berusia ribuan tahun itu.

Anda tentu saja bertanya-tanya, dari mana saya mengetahui bahwa Adam terusir keluar dari Surga tepat jam 3:12 waktu Asar? terlebih itu adalah waktu akhirat!



Jawabannya: 168 adalah durasi jumlah menit dari jam 3:12 asar ke jam 6:00 petang. (di sini puzzle 168 digunakan sebagaimana fungsinya).

Jadi ketika Adam diusir keluar dari surga pada jam 3:12 Asar (waktu Akhirat), waktu untuk Adam dan anak cucunya hidup di dunia hanya berlangsung sampai waktu di akhirat menunjukkan pukul 6:00 petang. Artinya hanya berdurasi 168 menit waktu akhirat.

Durasi 168 menit dari saat Adam terusir dari Surga hingga tiba akhir dunia (kiamat), seluruhnya berlangsung pada hari Jumat.

Teman-teman, dukung saya dengan subcribe di Channel Youtube ini... itu akan sangat membantu channel Youtube ini untuk terus berkembang. Terima kasih!

Denga kata lain, saat Adam diturunkan ke dunia hingga saat anda membaca tulisan ini, di akhirat, sedang berlangsung hari Jumat yang sama (bahkan pada waktu Asar yang sama).

Hal ini tersirat pada bunyi hadist berikut ini….

Menurut Abu Kurayb-Ishaq b. Manr – Ab kudaynah – Mughirah – Ziyad – Ibrahim – ‘Alqamah – al-Qartha – ‘Salman, Rasulullah berkata: Apakah Anda tahu tentang Jumat? Ini adalah hari di mana Anda (bentuk singular) – atau Anda (bentuk plural) – [dan] ayah Adam diletakkan bersama [di bumi] (The History of al-Tabari Vol. 1, hlm. 285).

Jika kita jeli mencermati, sangat jelas dalam hadist ini Nabi Muhammad menyatakan bahwa; Adam yang hidup ribuan tahun lalu – dan para hadirin yang mendengar ceramahnya pada saat itu – dihadirkan ke dunia oleh Allah pada hari Jumat.

Jadi, sangat jelas dalam hadist itu Nabi Muhammad ingin memberi tahu kita bahwa kehidupan manusia – dari sejak Adam hingga manusia yang hidup di akhir zaman – seluruhnya berlangsung pada hari Jumat, yaitu Jumat waktu akhirat.

Di sisi lain, Allah memberi kita penguatan dalam mencermati subjek ini, dalam QS. Al Ma’aarij ayat 4 yang berbunyi: “Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” Bunyi ayat ini mengisyaratkan hitungan perbandingan waktu akhirat dan waktu dunia.

Kata “sehari” dalam ayat ini dapat diasumsikan sama dengan 12 jam (karena untuk 24 jam, tentulah mesti disebutkan sebagai sehari semalam). 

Dari perbandingan waktu 50 ribu tahun di dunia sama dengan 12 jam di akhirat, kita dapat mengurainya menjadi:  1 jam di akhirat  = 4.166 tahun di dunia  — yang berarti 1 menit di akhirat = 69.4 tahun di dunia  — yang berarti 1 detik di akhirat = 1,15 tahun di dunia atau sama dengan 420 hari. 

420 Hari Dalam Kalender Wuku

Dari perbandingan waktu 50 ribu tahun di dunia sama dengan 12 jam di akhirat (lihat: QS. Al Ma’aarij ayat 4), kita mendapat perbandingan; 1 detik akhirat = 420 hari dunia.

Mungkin anda berpikir hitungan ini bisa-bisanya saya saja. Mungkn anda akan mengatakan saya ngawur. Tapi tunggu dulu, saya akan membuktikan bahwa sebelum saya memunculkan hitungan ini, orang-orang di masa lalu sebenarnya sudah terlebih dahulu menggunakannya.

Hitungan 1 detik waktu akhirat sama dengan 420 hari di dunia, sebenarnya dapat kita lihat tercermin dalam kalender Wuku yang digunakan masyarakat Bali. Dalam kalender Wuku, 1 tahun berumur 420 hari. Perhitungan ini tentu saja berbeda dengan kalender yang umum digunakan di dunia, seperti: kalender Gregorian (Masehi) yang menghitung 1 tahun = 365 hari; kalender Hijriah, 354/355 hari dalam setahun; kalender Imlek, 1 tahun = 354 hari; dan kalender Saka yang menghitung ada 12 bulan dalam setahun, tiap bulan terdiri dari 30 hari, yang berarti total ada 360 hari dalam setahun.

Menurut kabar, kalender Wuku hanya ada di Indonesia, dan saat ini tersisa hanya digunakan masyarakat Bali. Dengan demikian, dari semua kalender yang digunakan dalam peradaban umat manusia hanya kalender wuku saja yang perhitungannya menunjukkan perbandingan skala waktu akhirat dan waktu dunia, yaitu bahwa: 1 tahun yang berjumlah 420 hari pada kalender wuku merepresentasi 1 detik waktu akhirat. 

Basis hitungan ini tampaknya tidak mengacu atau berdasar pada model kalender Syamsiah (Matahari) atau pun kalender Kamariah (Bulan), tapi mengacu pada kesadaran spiritual mereka pada waktu akhirat. Dengan kata lain, saat mereka menghitung hari demi hari yang berlalu – ketika hitungan itu mencapai 420 hari maka, secara spiritual mereka menyadari telah berlalu 1 detik waktu di akhirat. Ini bisa dikatakan merupakan gambaran spiritualitas – betapa orang-orang di masa lalu berupaya menyelaraskan eksistensinya di dunia menurut waktu akhirat.

1 Shares