Fakta yang Menguatkan Dugaan Dewa Brahma Sebagai Personifikasi Nabi Ibrahim

Reading Time: 6 minutes

Telah banyak kalangan berpendapat sama bahwa sebutan ‘brahma’ berasal dari nama ‘Abraham’ (Nabi Ibrahim). Misalnya yang disampaikan Anna Bonus Kingsford, seorang Theosophist Inggris pada tahun 1880-an: “Abraham , atau Brahma , – …mereka adalah satu, dan kata yang sama, dan menunjukkan satu doktrin yang sama” [Anna Bonus Kingsford: The Perfect Way: Or, The Finding of Christ, 1890]

Maulana Abdul HAQ Vidyarthi (1888 – 1977), seorang sarjana agama-agama besar dunia yang menyandang titel “The Vidyarthi” karena pengetahuannya yang luas tentang Veda Hindu, berpendapat bahwa Brahma dan Abraham adalah dua nama dari satu orang yang sama.

Dan masih sangat banyak lagi para Ilmuwan yang berpendapat sama, bahwa Brahma adalah Abraham atau Ibrahim.

Fakta yang kita alami hari ini adalah bahwa, kita banyak bertengkar tentang agama oleh karena sejarah yang tidak tuntas digali para pendahulu. Entah itu karena disengaja atau tidak.



Sejarah mencatat, kitab weda paling kuno muncul di India utara, yang merupakan wilayah perlintasan Ibrahim dan keturunan-keturunannya dari teluk benggala (tempat hijrah mereka ketika bencana kekeringan yg parah melanda) menuju wilayah timur tengah.



Teman-teman, dukung saya dengan subcribe di Channel Youtube ini... itu akan sangat membantu channel Youtube ini untuk terus berkembang. Terima kasih!

Baca pembahasan saya dalam beberapa artikel di bawah ini yang merupakan seri pembahasan saya tentang jejak Nabi Ibrahim di kawasan Benggala sebagai wilayah tempat hijrahnya ketika bencana kekeringan yang sangat parah melanda sebagian besar wilayah di bumi:

Hal yang sama dinyatakan pula oleh sebagian besar sarjana yang percaya bahwa Hinduisme dimulai antara 2300 SM dan 1500 SM di Lembah Indus, dekat Pakistan modern.

Lembah Indus (sumber: wikipedia.org)

Kesamaan bunyi beberapa ayat suci agama Samawi dengan ayat suci dalam Hindu

Jika kita mencermati apa yang disampaikan dlm kitab veda, kita tidak bisa menyangkal bahwa pesan itu senada dengan pesan ketauhidan dalam agama samawi. Misalnya…

  • Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan: tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yang berhak disembah.
  • Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan: Tuhan tidak berbentuk dan dia suci.
  • Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan: sesungguhnya Tuhan itu Maha Besa
  • Rigveda Bk. 1 Hymn 64. V. 46 menyatakan: Tuhan itu Maha Esa, panggillah Dia dengan berbagai nama.
  • Yajurveda 40.1 menyatakan: Segala sesuatu di alam semesta yang selalu berubah ini diliputi (berada di dalam) Hyang Mahakuasa.

Dan masih banyak lagi.

Pada hari ini, merujuk etimologi umum seperti yang disarankan Monier-Williams, veda berarti “pengetahuan” dari akar kata sanskrit ved= tahu. Tapi apakah bentuk etimologi itu sudah benar?

Tidak bisakah kita melihat bahwa, veda ada kemungkinan terkait dengan kata “beda” dalam bahasa Indonesia? Hal ini tentu saja dimungkinkan, seperti halnya banyak kata dalam bahasa Indonesia yang kita ketahui dapat kita temukan kesamaannya dalam bahasa sanskrit.

Jika kita bisa sepakat bahwa kata “veda” terkait dengan kata “beda” dalam bahasa indonesia maka, kita bisa melangkah lebih jauh dengan dugaan bahwa bisa jadi, “veda” ada keterkaitan dengan kata “furqan” yg berarti “pembeda”.

Saya tahu, memang, selama ini tradisi Islam umumnya memahami “Furqan” sebagai nama lain dari Al Quran. Dan karena itu, dapat saya pahami jika kalangan konservatif akan agak sesak nafasnya membaca ulasan saya ini. Tapi tunggu dulu.. Sabar…





11 Comments on “Fakta yang Menguatkan Dugaan Dewa Brahma Sebagai Personifikasi Nabi Ibrahim”

  1. Kalau Brahma adalah Ibrahim… mengapa lantas jadi dewa Brahma? Dlm trinitas Hindu ada dewa Brahma Wisnu dan Siwa. Kalau personifikasi Brahma adalah Ibrahim. Lantas siapa Wisnu dan Siwa?

Comments are closed.