‘Meghalaya’ Sisi Paling Bersejarah di Bumi yang Jarang Diketahui

1 Shares
Reading Time: 7 minutes

Dikutip dari Hindustan Times, Gua Mawmluh di Meghalaya terletak di ketinggian 1.290 meter dan merupakan salah satu dari sepuluh gua terpanjang dan terdalam di India. Stalagmit yang dikumpulkan dari sini telah menunjukkan bahwa kondisi di gua itu cocok untuk melestarikan tanda-tanda kimia transisi di masa lampau.

Menurut Dr Stanley Finney, sekretaris jenderal Persatuan Internasional Ilmu Geologi, Zaman Meghalaya adalah periode unik di antara banyak interval Skala Waktu Geologis, karena permulaannya berhubungan dengan perubahan budaya utama yang didorong oleh peristiwa iklim besar, yakni kekeringan yang berkepanjangan (Megadrought), yang menurut para ahli efeknya berlangsung hingga 200 tahun.

Dan seperti yang telah diungkap sebelumnya, periode ini menandai pula terjadinya migrasi manusia yang luas dari daerah-daerah seperti Mesir, Mesopotamia, Lembah Sungai Indus, dan Lembah Sungai Yangtze.





Zaman Meghalaya ini diusulkan oleh ilmuwan sebagai zaman geologi di mana dimulainya masa Anthropocene, yang didefinisikan sebagai asal dari dimulainya dampak manusia yang signifikan terhadap geologi dan ekosistem Bumi , termasuk, di dalamya adalah perubahan iklim.

Zaman Meghalaya dan Hubungannya Dengan Masa Hidup Nabi Ibrahim

Bencana kekeringan (Megadrought) di 4200 tahun lalu, yang mengawali zaman Meghalaya, adalah masa hidup Nabi Ibrahim.

Hal ini misalnya disebutkan Jerald F. Dirks, bahwa Nabi Ibrahim As diperkirakan lahir pada sekitar tahun 2166 SM di kota Ur. Berikut ini kutipan pembahasannya dalam buku Mu’arif  “Monoteisme Samawi Autentik”.

Teman-teman, dukung saya dengan subcribe di Channel Youtube ini... itu akan sangat membantu channel Youtube ini untuk terus berkembang. Terima kasih!

Tahun kelahiran Nabi Ibrahim yang dibahas dalam buku Mu'arif  
Tahun kelahiran Nabi Ibrahim yang dibahas dalam buku Mu’arif  “Monoteisme Samawi Autentik” (dokpri)

Yang menarik, dalam banyak riwayat tradisi agama Samawi, Nabi Ibrahim dikisahkan di masa hidupnya pernah melakukan migrasi bersama Nabi Luth. 

Dalam Al Quran hal ini diisyaratkan di surat Al Ankabut ayat 26: Maka Lut membenarkan (kenabian Ibrahim). Dan dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya aku harus berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku; sungguh, Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” 

Sebuah hadit Nabi Muhammad pun juga ada yang menyebutkan pembahasan terkatit migrasi Nabi Ibrahim: “Akan ada migrasi setelah migrasi. Yang terbaik dari penduduk bumi akan tinggal di tempat Nabi Ibrahim bermigrasi (Ash Syam).” Hadist Nabi Muhammad ini, oleh para cendikiawan dianggap salah satu tanda akhir zaman. 

Pertanyaannya, apakah benar yang dimaksud “negeri Ash Syam” dalam hadist tersebut adalah Suriah atau Levant?



1 Shares

2 Comments on “‘Meghalaya’ Sisi Paling Bersejarah di Bumi yang Jarang Diketahui”

Comments are closed.