Gadis muda petualang itu berusia 18 tahun ketika ia melarikan diri dari Istana Sardar tempat ia dan suaminya tinggal. Suaminya bernama Jenderal Nikifor Blavatsky, Wakil Gubernur Erivan di Armenia.
Pernikahan itu baru berusia beberapa bulan, tapi entah mengapa, gadis muda ini berulangkali mencoba melarikan diri, ingin kembali ke keluarganya. Ketika akhirnya suaminya menyerah, dan mengirimnya – ditemani pelayan dan pengawal – ke Odessa untuk menemui ayahnya, ia malah melarikan diri dari pengawalnya itu, dan berhasil mencapai Konstantinopel. Dari sini, titik awal perjalanan pertamanya keliling dunia selama sembilan tahun ia mulai.
Nama gadis muda itu Helena Petrovna von Hahn. Ia seorang keturunan bangsawan Rusia dan Jerman dari sisi ayahnya, dan bangsawan Prancis dari sisi ibunya. Pernikahannya yang hanya berusia beberapa bulan dengan Jenderal Nikifor Blavatsky, memungkinkannya menggunakan Blavatsky di belakang namanya. Helena petrova Blavatsky (HPB) adalah namanya yang terkenal di kemudian hari sebagai pendiri Komunitas Teosofi.
Perjalanan keliling dunia Madame Blavatsky
Menurut catatan Madame Blavatsky, ia memulai serangkaian perjalanan keliling dunia pertama pada tahun 1849, ketika ia berusia 18 tahun yang berarti persis setelah berakhirnya pernikahannya. Ia mengunjungi Eropa, Amerika, India, Mesir dan Tibet.
Dia juga mengklaim bahwa selama periode ini dia bertemu dengan sekelompok ahli spiritual, “Master of the Ancient Wisdom”, yang mengirimnya ke Shigatse, Tibet, tempat mereka melatihnya untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang sintesis agama, filsafat, dan sains.
Perjalanannya ke Himalaya mempertemukan Madame Blavatsky dengan kelompok Persatuan Putih Agung (The Gret White Brotherhood). Kelompok yang nantinya dikenal sebagai Loji Mahatma ini mengajarkan Madame Blavatskt ilmu-ilmu kuno dan menyuruhnya menyebarkan ilmu itu ke dunia modern.
Tapi bagaimana hingga Madame Blavatsky dapat begitu mudah menjalin hubungan dengan perkumpulan rahasia ini?
Tampaknya itu karena di dalamnya dirinya ada genetik yang memancarkan spektrum aura yang selaras dengan para anggota dari perkumpulan rahasia itu. Terutama dari kakek buyut dari sisi ibunya, Pangeran Pavel Vasilevich Dolgorukov, komandan militer Rusia terkemuka pada zaman Permaisuri Catherine II.
Kakek Buyut HPB, Pangeran Dolgorukov, adalah anggota Freemasonry
Arthur Edward Waite (1857 – 1942) seorang penyair Inggris dan ahli mistik ilmiah yang banyak menulis tentang hal-hal gaib dan esoterik, mengidentifikasi Pangeran Dolgorukov diinisiasi ke dalam Freemasonry pada akhir 1770-an dan menjadi anggota penting dari ritus “Ketaatan Ketat” (Strict Observance); ada desas-desus bahwa dia telah bertemu dengan Alessandro Cagliostro dan Count of St. Germain.
Madame Blavatsky dalam catatannya mengatakan bahwa kakek buyutnya itu adalah sumber inspirasi utamanya. Ia mulai akrab dengan jejak yang ditinggalkan kakek buyutnya itu setelah ia tinggal di Saratov di mana ia menemukan perpustakaan pribadi kakek buyutnya. Perpustakaan itu berisi berbagai buku tentang topik esoteris.
Di sinilah awal minat Madame Blavatsky tentang dunia mistis dan spiritual bersemi. Saat itu sekitar tahun 1842, tidak lama setelah ibunya meninggal, situasi yang memaksa ia dan kedua saudaranya mesti tinggal di Saratov bersama kakek neneknya dari pihak ibu. kakeknya adalah Gubernur di kegubernuran Saratov.
Masa kecil Madame Blavatsky
Sejarawan Richard Davenport-Hines menggambarkan Madame Blavatsky kecil sebagai anak manja, bandel dan susah diatur. Tapi, catatan dari kerabatnya mengatakan bahwa Madame Blavatsky adalah anak yang senang bersosialisasi dengan anak-anak kalangan bawah. Di sisi lain, dia dididik dalam bahasa Inggris, Prancis, seni dan musik.
Madame Blavatsky sejak usia 7 tahun telah mendapat pelajaran bermain piano dan pelajaran menari dari ibunya yang berkarir di bidang sastra dan seorang penulis novel. Sementara itu ketika ia tinggal bersama kakek-neneknya, saat berlibur di perkemahan musim panas Kalmyk Tumen, dia belajar menunggang kuda dan belajar bahasa Tibet.
Menurut beberapa catatan lainnya, pada tahun 1844–1845 (sekitar usia 13-14 tahun) Blavatsky dibawa oleh ayahnya ke Inggris, di mana dia mengunjungi London dan Bath. Di London dia menerima pelajaran piano dari komposer Bohemian Ignaz Moscheles, dan tampil bersama Clara Schumann.
Sebagai sosok Pemikir dan penulis gagasan sintesis agama, filsafat dan sains
Demikianlah, daya intelektual Madame Blavatsky pada dasarnya telah ditempa sejak kecil. Ini mendasari dirinya untuk dapat menjadi sosok pemikir dan penulis gagasan-gagasan sintesis agama, filsafat dan sains. Ia memperoleh pengikut internasional karena terkemuka sebagai ahli teori Teosofi.
Selama tahun 1850-an dan 1860-an, Madame Blavatsky menjadi akrab dengan tasawuf, Kabbalah, agama Druze, dan Kristen Koptik.