Dalam artikel sebelumnya (Adam Terusir Dari Surga: Jumat, Jam 3:12 Asar Waktu Akhirat) – pada bagian tengah hingga akhir, saya telah mengulas fakta bahwa 168 adalah hasil penjumlahan gematria kata BISMI= 102, dan kata ALLAH= 66, dan oleh karena itu, angka 168 dapat kita lihat sebagai bentuk lain dari kalimat “BISMI-ALLAH”.
Dalam artikel tersebut saya juga menyampaikan hal menarik lainnya, yaitu bahwa; 168 adalah jumlah menit (WAKTU AKHIRAT) seluruh durasi waktu kehidupan manusia di dunia – Terhitung dari jam 3:12 Asar (saat Adam terusir dari Surga) hingga jam 6 petang (memasuki waktu Maghrib – yang berarti memasuki akhir waktu, akhir zaman, atau saat tibanya hari kiamat).
Yang lebih menarik lagi, kedua hal itu, tampak berkorelasi dengan bunyi hadits qudsi: “Anak Adam telah menyakiti-Ku, dia berkata: ‘Wahai waktu yang sial !’ Maka janganlah kalian berkata: ‘Wahai waktu yang sial’ karena Aku adalah Ad-Dahr (waktu).”
Dalam hadits ini Allah menyatakan secara jelas bahwa Dia adalah Waktu, tetapi oleh banyak ulama, bunyi hadits ini diinterpretasi dalam bentuk pemahaman bahwa maksud dari hadits itu adalah “Dia pemilik dan yang mengatur waktu”. Saya pribadi melihat interpretasi yang diberikan sebagian ulama ini sebagai penyimpangan dari makna sebenarnya.
Alasan saya, bukan saja karena dalam hadits qudsi itu Allah dengan jelas menyatakan ” Aku adalah waktu”, tetapi saya melihat bahwa Allah juga menyampaikan pernyataan yang sama (bahwa Dia adalah waktu) dalam angka 168 – ini pernyataan yang terlihat teramat sederhana tapi sesungguhnya memiliki penjabaran yang sangat luas- seluas Alam semesta ini.
Berikut ini ulasannya….
Angka 168 ada di semua tempat di alam semesta
Dalam artikel “Semesta Simetris – Dan Kode 369 Dari Nikola Tesla” mengulas aspek kesimetrisan yang disenangi oleh para Fisikawan karena merefleksikan keindahan estetis. Seorang ahli fisika teoretis biasanya menguatkan antena intuisinya ke arah aspek ini dalam kontemplasinya mencermati alam semesta.
Paul AM Dirac (1902–1984) pemenang hadiah Nobel tahun 1933 melihat peran keindahan dalam sains sebagai pusat evaluasi teori. Bagi Dirac, keindahan adalah ciri dari teori fisika yang baik.
Dalam “The Evolution of the Physicist’s Picture of Nature“, Dirac berargumen bahwa “tampaknya salah satu fitur mendasar dari alam adalah bahwa hukum fisika dasar dijelaskan dalam kerangka teori matematika yang sangat indah.” Di tempat lain dia berkata, “Hukum fisika harus memiliki keindahan matematis.” (sumber di sini dan di sini)
Yang tampak terlewatkan dalam penjelasan Dirac ketika mengatakan keindahan adalah ciri dari teori fisika yang baik adalah bahwa: keindahan itu sifatnya elegan (rapi, anggun dan luwes) dalam kesederhanaan.
Kehadiran Angka 168 di alam semesta bisa dikatakan contoh penting – kalau bukan yang utama – keindahan ciptaan Allah dalam alam semesta ini. Angka 168 tidak hanya dapat kita temukan dalam wawasan spiritualistik (kebatinan) tapi juga hingga dalam dunia kuantum.
Para Fisikawan mungkin tidak tertarik mengamati dan mempertanyakan: mengapa pada tingkat partikel fundamental hanya ada 1 Higgs Boson, 6 Quarks, dan 8 Gluon yang berinteraksi. Ada juga 6 Lepton tapi, keluarga lepton tidak berinteraksi dengan Gluon.
Hanya keluarga Quarks saja di antara semua partikel fundamental yang berinteraksi dengan 4 gaya fundamental. Hanya Quark saja yang berinteraksi denga gaya kuat (strong forces) yang dimediasi Gluon. Dan ini yang menentukan jalan cerita formasi 1-6-8 dalam dunia kuantum.
Dalam bentuk sajak mungkin kisahnya seperti ini: Sang Satu (Higgs Boson) memberi arti (massa) kepada Sang Enam (Quark) – Sang Delapan (Gluon) lalu datang mengikat.
Yang menarik, setelah Gluon bekerja mengikat Quark dan menghadirkan Proton dan Neutron sebagai partikel inti atom, kita kembali menemukan angka 168 walaupun “tidak lagi utuh” pada nilai konstanta massa Proton dan massa Neutron.
Deretan angka pada konstanta massa Neutron misalnya, 1,675… bisa dikatakan sangat identik dengan 1-6-8. Dan tentu saja: 1,675 dibulatkan menjadi 1,68.
***
Demikianlah, 168 tidak saja tampak sebagai total durasi menit (waktu akhirat) seluruh kehidupan Adam dan anak cucunya di dunia tetapi, juga tampak pada elemen dasar yang menyusun alam semesta – yang berarti menyusun ruang-waktu itu sendiri.
Baca artikel terkait:
Rahasia Angka 168 dan Akhir Zaman
Pesan Alam dalam Angka 168, dan Situasi Terkini Tanah Air
Adam Terusir Dari Surga: Jumat, Jam 3:12 Asar
One Comment on “Angka 168 Dalam Dunia Spiritual hingga Dunia Kuantum”
Comments are closed.