Semesta Isyaratkan Kode 132 dan 312, Apa Artinya?

Reading Time: 10 minutes

“Have the courage to follow your heart and intuition” (Milikilah keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda) – Steve Job

Tulisan ini saya mulai dengan kutipan Steve Job di atas, oleh karena yang akan saya bahas dalam tulisan ini berkenaan erat dengan aspek intuisi, dalam hal ini, intuisi yang saya dapatkan semalam sesaat sebelum tidur.

Intuisi tersebut bisa dikatakan identik dengan intuisi yang saya dapatkan setahun lalu, yang memungkinkan saya dapat dengan jelas menyatakan bahwa di tanggal 7 desember 2020 akan terjadi suatu peristiwa besar (yaitu peristiwa KM 50).

postingan saya di twitter, tertanggal 20 November 2020, yang secara tepat memprediksi akan ada peristiwa besar di tanggal 7 Desember 2020.

Ya, semalam, Semesta “memperlihatkan” ke saya  kode 132 dan 312. Kedua angka ini unik, bahkan bisa saya katakan teramat unik.



Jika kedua angka ini dijumlahkan hasilnya: 444 (312+132). Yang menarik, jika ditinjau sebagai titik sudut dalam lingkaran, jarak titik sudut 132 ke titik sudut 312 adalah tepat 180 derajat. 

132 dan 312 adalah SATU-SATUNYA pasangan sudut dalam lingkaran yang jaraknya bernilai 180 derajat (tepat setengah lingkaran), yang hasil penjumlahannya adalah angka kembar, yakni 444 (132+312). (lihat gambar berikut ini)

Teman-teman, dukung saya dengan subcribe di Channel Youtube ini... itu akan sangat membantu channel Youtube ini untuk terus berkembang. Terima kasih!



Jarak antara sudut 132 dan 312 yang bernilai 180 derajat (tepat setengah lingkaran). (dokpri)

Aspek Analogis dari nilai 180 derajat yang ditunjukkan angka 132 dan 312

Jika ditinjau menurut aspek analogi, nilai 180 derajat yang ditunjukkan angka 132 dan 312 mengisyaratkan makna metafora “titik akhir waktu edar matahari.”

Makna metafora seperti ini dapat kita lihat ditunjukkan Hijr Ismail di Ka’bah yang berbentuk bangunan setengah lingkaran (180 derajat). 

Hijr Ismail berbentuk setengah lingkaran. Di sebelah barat Ka’bah.

Selama ini orang tidak mengetahui apa alasan di balik Hijr Ismail yang bangunannya berbentuk setengah lingkaran dan posisinya berada di sebelah barat. 

Untuk mengetahui makna filosofis di balik Hijr Ismail, perlu meninjau etimologi kata ‘hijr’ terlebih dahulu.

‘Hijr’ dalam bahasa arab dan bahasa urdu artinya: perpisahan / perbedaan / Keberangkatan dari.

Dari memahami makna ‘hijr’ ini, dan dengan mencermati bentuk setengah lingkaran (180 derajat) bangunan ‘hijr ismail’ di sisi paling barat ka’bah maka, dapat diperkirakan jika makna filosofis hijr ismail adalah tentang titik paling barat sebagai titik perpisahan antara siang dan malam. Sisi barat sebagai sisi yang membatasi antara sisi 180 derajat belahan bumi siang hari dan 180 derajat belahan bumi malam hari.

Hal inilah yang dimaksudkan makna kata hijr : “perpisahan”, yaitu perpisahan antara siang dan malam; “perbedaan”, yaitu perbedaan gelap dan terang; dan “keberangkatan dari”, yaitu keberangkatan dari sisi siang menuju sisi malam belahan bumi.

Yang menarik, bentuk sinonim kata ‘hijr’ yaitu ‘firaaq’ mengandung makna: kecemasan, kesedihan, penyesalan. 

Saya melihat makna ini lebih mengarah kepada simbolisasi sisi barat tempat tenggelamnya matahari sebagai “sisi akhir kehidupan”. Bahwa orang yang mencapai titik ini akan dilanda rasa cemas, sedih dan penyesalan.