Makna Nubuat “The Four Horsemen”

Reading Time: 7 minutes

The Four Horsemen (empat penunggang kuda) adalah sebuah metafora tentang nubuat masa depan, yang terdapat dalam Kitab terakhir dari Perjanjian Baru. Biasa juga disebut kitab wahyu. 

Kitab ini ditulis oleh Yohanes (dalam Islam dikenal sebagai nabi Yahya), karena itu kitab ini biasa juga disebut Kitab Wahyu kepada Yohanes.

Nubuat Empat Penunggang Kuda (The Four Horsemen) adalah nubuat yang mengurai tahapan-tahapan waktu menuju hari Kiamat.

Nubuat Empat Penunggang Kuda adalah bagian 1 sampai 4 dari total 7 bagian pembukaan segel yang disebut dalam nubuat atau wahyu Yohanes.



Dalam Nubuatnya, Yohanes mengatakan, satu-satunya yang layak untuk “membuka” rahasia yang disegel dalam nubuat Yohanes, disebut sebagai “Anak Domba”. Kata “membuka” dalam hal ini maksudnya: menjelaskan makna kalimat metafora yang disandang nubuat tersebut, yang sebelumnya dirahasiakan (disegel) dari pengetahuan umat manusia.

Teman-teman, dukung saya dengan subcribe di Channel Youtube ini... itu akan sangat membantu channel Youtube ini untuk terus berkembang. Terima kasih!

Adapun mengenai pembahasan tentang “Anak Domba”, setidaknya, telah saya ulas dalam tiga seri artikel ini:

 

Pembahasan The Four Horsemen berada pada Wahyu 6:1-8. Pada bagian ini tergambar jika periode kemunculan masing-masing penunggang kuda adalah seiring dengan dibukanya satu demi satu segel. Dengan kata lain, “The Four Horsemen” mengiringi pembukaan 4 segel dari ketujuh segel yang ada.

Penunggang kuda pertama berada di atas kuda putih, membawa busur, dan diberi mahkota.

Penunggang kuda kedua berada di atas kuda merah, membawa pedang.

Penunggang kuda ketiga berada di atas kuda hitam, membawa timbangan.

Penunggang kuda keempat berada di atas kuda berwarna pucat (kuning kehijauan), diberi wewenang atas seperempat bumi, untuk membunuh dengan pedang, kelaparan, wabah, dan melalui binatang buas di bumi.