Kekhususan “Periode 1260 Hari” dan “Angka 126”

Kekhususan periode 1260 hari dan angka 126
Reading Time: 4 minutes

Dalam tulisan sebelumnya “Ramalan Kiamat Versi Newton”, saya telah mengungkap bahwa dari semua angka misterius yang muncul dalam kitab suci (1260, 1290, 1335 dan 2300), angka 1260 bisa dikatakan menjadi fokus atau dasar hitungan Newton untuk prediksinya bahwa kiamat akan terjadi di tahun 2060. Yang tampaknya terlewatkan oleh Newton adalah pengamatan pada angka 126.

Faktanya, fenomena angka 126 secara misterius tersirat dalam banyak narasi apokaliptik, mulai dari yang disampaikan Nostradamus, tradisi mistik Yahudi kuno, hingga Jangka Jayabaya.

Dalam kesempatan ini, saya akan menjelaskan bagaimana angka-angka itu diisyaratkan dalam setiap narasi apokaliptik, tapi sebelum memasuki pembahasan itu ada baiknya saya terlebih dahulu membawa anda mengenal periode 1260 hari yang ditelaah Newton dalam makalah teologinya.

Periode 1260 Hari

“Periode 1260 hari” muncul dalam Daniel 7:25, dalam bentuk ungkapan “satu masa, dua musa, dan setengah masa,” yang berarti: “satu tahun, dua tahun, dan setengah tahun.” Total: 3,5 tahun.



Dengan pertimbangan 1 tahun = 360 hari (jumlah hari dalam sistem kalender paling awal) maka, 360 hari x 3,5 tahun = 1260 hari.

(dokpri)

Juga muncul dalam Daniel 12:7. Bunyinya sama; “satu masa, dua musa, dan setengah masa.”

Teman-teman, dukung saya dengan subcribe di Channel Youtube ini... itu akan sangat membantu channel Youtube ini untuk terus berkembang. Terima kasih!

(Dokpri)

“1260 hari” muncul dalam Wahyu 11:3, dalam bentuk ungkapan: “seribu dua ratus enam puluh hari.”  

(dokpri)

Muncul dalam Wahyu 12:6 …

(dokpri)

Dan juga Wahyu 13:5, dalam bentuk ungkapan “42 bulan” yang jika dikalikan 30 hari (1 bulan = 30 hari), hasilnya: 1260 hari.

(dokpri)

Demikianlah, “angka 126” muncul pada beberapa ayat dalam kitab suci sebagai durasi waktu khusus. Muncul lebih banyak dibanding angka-angka lainnya sehingga para penafsir, termasuk Newton di antaranya, melihat angka ini sebagai sebuah angka yang sangat penting untuk dicermati.

Mengapa saya menyebutnya “angka 126”? mengapa bukan 1260, seperti bunyi dalam ayat-ayat di atas? inilah yang membedakan pengamatan saya dengan para penafsir lainnya. Mereka (termasuk Newton di antaranya), terpaku pada periode 1260 hari yang dinarasikan kitab suci, sementara saya melihat bahwa yang terpenting dari angka 1260 yang banyak disebut dalam kitab suci adalah angka:1, 2, dan 6.

Penjelasan saya di bawah ini akan membukti bahwa pengamatan saya yang lebih khusus kepada angka 126 terbukti membuka tabir rahasia beberapa ungkapan simbolik dalam beberapa narasi apokaliptik.

126 angka lahir Pria dari Timur (Ramalan Nostradamus)

Dalam tulisan saya berjudul “Nubuat Nostradamus Tentang Pria dari Timur” telah saya munculkan angka 126 yang diisyaratkan Nostradamus sebagai “angka kelahiran” Pria dari Timur. 

Ini diisyaratkan Nostradamus dalam kalimat “Dari ketiga tanda air akan lahir seorang pria” yang terdapat pada Century I : 50 Nostradamus

“tiga tanda air” yang dimaksud Nostradamus merujuk pada konsep “triplicity” dalam astrologi. 

Dengan mencermati makna harfiah bunyi kalimat “De L’aquatique triplicite”  sebagai: tiga rangkap yang berhubungan dengan air, maka, kita mendapatkan bahwa hanya Aquarius (air), Pisces (ikan), dan Cancer (kepiting) simbol dalam zodiak yang secara jelas berhubungan dengan elemen air. Tidak ada lagi yang lain.

Untuk menjadikan susunan zodiak sebagai instrumen pembaca isyarat yang dinubuatkan Nostradamus, susunan simbol dalam Zodiak harus disusun dari simbol yang merepresentasi bulan januari hingga simbol yang merepresentasi bulan desember. Hasilnya sebagai berikut…

Susunan Zodiak dalam astrologi (dokpri)

Hasilnya: 

  • ANGKA 1 kita dapat dari simbol Aquarius (Air) 
  • ANGKA 2 dari simbol Pisces (ikan) 
  • ANGKA 6 dari simbol Cancer (kepiting)  

Jadi, dari kalimat “tiga tanda air” yang diisyaratkan Nostradamus kita mendapatkan angka: 1, 2, 6. Inilah deretan angka tanggal lahir pria dari Timur. 

Dalam tradisi mistik Yahudi kuno

Dalam tulisan “Lamed Vav Tzadikim: 36 Orang Saleh yang Mengembara di Bumi” saya mengulas tradisi mistik Yahudi kuno tentang sebutan  Lamed Vav Tzadikim, artinya “36 orang saleh”.



Sebutan Lamed Vav merujuk pada konsep Gematria Ibrani. Lamed, huruf keduabelas dalam alphabet hebrew, memiliki jumlah gematria 30, sementara Vav, huruf keenam dalam alphabet hebrew, memiliki jumlah gematria 6. 

Jika “Lamed Vav” tidak ditinjau menurut konsep gematria, tapi menurut urutan huruf dalam alphabet Hebrew maka, “Lamed Vav” merujuk pada angka 12 dan 6 (Lamed, huruf keduabelas dalam alphabet hebrew; dan Vav, huruf keenam dalam alphabet hebrew).

Saya pribadi secara intuitif melihat istilah “Lamed-vav”, mestilah dicermati dalam alphabet ibrani (lamed = 12 ; vav = 6).  Dan bahwa makna 12-6 inilah yang ingin diisyaratkan Nostradamus dalam Century I – 50, yang telah saya sebutkan di atas.

Angka 126 di balik Jangka Jayabaya

Huruf Lamed (L) dan Vav (V) bisa juga dilihat merepresentasi inisial nama ‘VALI’ (VL). 

Nama “VALI” diisyaratkan dalam Jangka Jayabaya Di bait 160, pada kalimat yang menyatakan Satria Piningit atau Ratu Adil sebagai “putra Batara Indra”. 

Untuk mencermati Frase “putra Batara Indra” ini, mencari tahu siapa nama putra Batara Indra menjadi solusinya.

Dalam kisah Ramayana disebutkan bahwa “Vali” adalah putra spiritual Dewa Indra. Jadi, huruf V-L tampaknya merujuk pada inisial nama ‘VALI’.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Satria Piningit atau Ratu Adil yang dalam tradisi Jawa dikenal sebagai Sang Pembaharu yang akan hadir membawa  Jawa dan Nusantara secara umum ke dalam era baru yang gemilang,  mengacu pada orang yang sama dengan sosok “Lamedvavnik” yang disebut dalam mistisisme Yahudi, dan orang yang sama dengan yang disebut Nostradamus dengan istilah “Pria dari Timur”.



One Comment on “Kekhususan “Periode 1260 Hari” dan “Angka 126””

Comments are closed.