Gaya bahasa yang digunakan dalam nubuat umumnya sangat membingungkan. Sehingga sulit untuk mengurai dengan tepat apa yang sedang dikomunikasikan atau apa yang dimaksudkan dalam bahasa simbol tersebut. Hal ini seperti yang kita temukan pula pada Zakharia pasal 1 tentang empat pengrajin:
Lalu aku mengangkat mataku dan melihat, ternyata ada empat tanduk. Jadi aku berkata kepada malaikat yang berbicara denganku, “Apakah ini?” Dan dia menjawab, “Inilah tanduk-tanduk yang telah menceraiberaikan Yehuda, Israel dan Yerusalem.” Kemudian TUHAN menunjukkan kepadaku empat pengrajin. Aku berkata, “Untuk apa mereka datang?” Dan dia berkata, “Inilah tanduk-tanduk yang telah menceraiberaikan Yehuda sehingga tidak ada orang yang mengangkat kepalanya; tetapi pengrajin ini datang untuk menakut-nakuti mereka, untuk menjatuhkan tanduk-tanduk bangsa-bangsa yang telah mengangkat tanduk mereka melawan tanah Yehuda untuk menceraiberaikannya.” (Zakharia 1:18-21)
Perikop yang saya kutip di atas ini umumnya dianggap berada dalam konteks Era Mesianik (terjadi di era mesianik di babak akhir zaman).
Empat tanduk yang dimaksud merujuk pada empat penguasa atau bangsa besar yang lalim dan melampaui batas.
Adapun Empat Pengrajin, oleh sebagian kalangan dianggap sebagai sosok yang akan memainkan peran utama dalam mengantarkan hadirnya Kerajaan Mesianik.
Talmud memiliki tradisi lama tentang identitas mereka:
Dan Tuhan menunjukkan kepada saya empat pengrajin. Siapa “empat pengrajin” ini? — R.Hana b. Bizna mengutip R. Simeon Hasida menjawab: “Mesiah bin Daud, Mesiah bin Yusuf, Elia dan Imam yang adil. (b. Sukkah 52b)
Jadi, “empat pengrajin” adalah Mesiah putra Daud, Mesiah putra Yusuf, nabi Elia, dan Imam yang adil.
Mesiah anak Daud dan Mesiah anak Yusuf
Disebut Mesiah putra Yusuf oleh karena kehadirannya di masa awal seperti Yusuf, hamba Allah yang menderita di masa-masa awal kehidupannya.
Disebut Mesiah putra Daud oleh karena dia akan seperti Daud. Dia akan menjadi raja dan melakukan banyak peperangan.
Elia sang Nabi
Elia adalah nabi yang mengabarkan atau mengumumkan kedatangan Mesiah.
Ini sesuai dengan yang disebut nabi Maleakhi: “Lihatlah aku akan mengirim kepadamu Elia sang Nabi sebelum kedatangan hari Tuhan yang agung dan mengagumkan.” (Malachi 4:5)
Imam yang Adil (The Righteous Priest)
Mengenai “Imam yang adil”, tradisi Yahudi mengidentifikasi dia dengan Melkisedek berdasarkan Kejadian 14:18: “Dia adalah imam Allah Yang Mahatinggi.” Melkisedek muncul setelah Abraham kembali dari kemenangannya atas empat raja, yang menurut Rabi Ramban (Moses ben Nachman), menyinggung kemenangan akhir orang-orang Yahudi atas empat negara yang menindas mereka (Ramban dalam Kejadian 14:1). Dengan cara itu sama seperti Mesias dan Elia memainkan peran dalam penebusan terakhir, demikian pula Melkisedek.
Tradisi Yahudi selanjutnya mengidentifikasi Melkisedek dengan Sem putra Nuh. (Mengenai jati diri Sem bin Nuh sebagian saya telah membahas dalam artikel ini: Identifikasi Jati Diri Semar sebagai Analogi Sem bin Nuh)
Interpretasi dari saya
Saya melihat, ungkapan “Empat pengrajin” adalah empat personifikasi yang dimiliki oleh satu orang (dalam hal ini adalah sosok Sang Penyelamat Akhir Zaman), dalam artian, perjalanan hidup dan apa yang dilakukan Sang Penyelamat dalam kehidupannya, identik dengan tokoh terdahulu seperti Yusuf, Daud dan Eliah.
Pemaknaan ini sebenarnya secara harafiah tersaji dalam penyebutan Mesiah putra Daud, Mesiah putra Yusuf. Di Israel kuno, penyelamat disebut “Masiah“, ini adalah sebuah kata Ibrani yang berarti “yang diurapi.” Jadi, ungkapan “Mesiah putra Daud” kurang lebih dapat diinterpretasi menjadi: “Sang Penyelamat” mewarisi atau menjalani jejak hidup seperti nabi Daud, yaitu raja yang terlahir dari peperangan.