Ashtadhyayi, Tata Bahasa Panini

Reading Time: 4 minutes

Para ahli bahasa di dunia telah mengakui kecanggihan pemikiran orang-orang di masa lalu dalam hal penyusunan tata bahasa, terutama teks Ashtadhyayi, disusun oleh Panini, seorang sarjana yang dihormati di India kuno. Ia ahli filolog dan tata bahasa. Diperkirakan hidup antara abad keenam atau kelima sebelum masehi.

F. Max Mller, dalam The Science of Language (1891, pp.124-5) memuji tata bahasa Panini sebagai berikut:

Orang Hindu adalah satu-satunya bangsa yang mengolah ilmu tata bahasa tanpa menerima dorongan apa pun, langsung atau tidak langsung, dari orang-orang Yunani. 

Dalam bahasa Sansekerta, tata bahasa disebut Vyakarana, yang berarti analisis atau mengambil potongan. Sebagaimana tata bahasa Yunani berutang atas studi kritis Homer, tata bahasa Sansekerta muncul dari studi tentang Veda, puisi paling kuno dari Brahmana. 





Tidak ada bentuk, regular atau irregular, dalam seluruh bahasa Sanskerta, yang tidak disediakan dalam tata bahasa Panini dan para komentatornya. Ini adalah kesempurnaan dari analisis empiris bahasa, tak tertandingi, bahkan tidak diketahui, oleh apa pun dalam literatur tata bahasa negara lain.

Teman-teman, dukung saya dengan subcribe di Channel Youtube ini... itu akan sangat membantu channel Youtube ini untuk terus berkembang. Terima kasih!

Leonard Bloomfield (1933; 1995) mengatakan tata bahasa Panini sebagai salah satu monumen terbesar kecerdasan manusia. Ia menjelaskan bahwa teks Ashtadhyayi yang di susun Panini, menguraikan dengan rincian yang paling kecil tiap-tiap infleksi, derivasi, dan komposisi, serta tiap-tiap pemakaian sintaksis bahasa penulis. Tak ada, hingga kini, bahasa lain yang telah diuraikan dengan begitu sempurna.

Kehebatan tata bahasa Panini, terutama Teori analisis morfologisnya dianggap lebih maju daripada teori Barat mana pun – setidaknya hingga sebelum abad ke-20. Risalahnya yang bersifat generatif dan deskriptif, bahkan telah dibandingkan dengan mesin Turing.

Demikianlah, kehebatan tata bahasa dari dunia kuno yang bahkan telah diperbandingkan dengan mesin turing (model komputasi teoretis yang ditemukan Alan Turing), yang merupakan cikal bakal komputer, menghadirkan pertanyaan tersendiri bagi saya, apakah dengan itu semua tidak cukup mampu mengurai kekacauan bahasa di dunia? hingga tiba pada kesimpulan bahwa memang manusia pada awalnya berbicara dalam satu bahasa yang sama, sebagaimana yang dikisahkan dalam Al Kitab Kejadian 11 (1-9):

Pada awalnya, orang-orang di seluruh dunia hanya memiliki satu bahasa dan menggunakan kata-kata yang sama. 

Saat orang bergerak ke arah timur, mereka menemukan dataran di Shinar dan menetap di sana. 

Mereka berkata satu sama lain,”Ayo, mari kita membuat batu bata dan memanggangnya secara menyeluruh.” Mereka menggunakan batu bata, bukan batu, dan ter untuk mortir. 

Kemudian mereka berkata, “Mari, mari kita membangun sebuah kota, dengan menara yang mencapai ke langit, sehingga kita dapat membuat nama untuk diri kita sendiri, jika tidak kita akan tersebar di seluruh permukaan bumi.” 

Tetapi TUHAN turun untuk melihat kota dan menara yang dibangun orang-orang.Tuhan berkata, “Jika sebagai satu orang yang berbicara bahasa yang sama mereka telah mulai melakukan ini, maka tidak ada yang mereka rencanakan untuk dilakukan tidak mungkin bagi mereka. 

Ayo, mari kita turunkan dan membingungkan bahasa mereka sehingga mereka tidak akan saling memahami.” Jadi, Tuhan menyebarkan mereka dari sana ke seluruh bumi, dan mereka berhenti membangun kota. 

Itulah sebabnya mengapa kota itu disebut Babel, karena di sanalah Tuhan membingungkan orang-orang dengan bahasa yang berbeda. Dengan cara ini dia menyebarkannya ke seluruh dunia.