Beberapa hari ini orang-orang (terutama di media sosial) ramai membahas tafsir mimpi SBY. Beliau mentwit mimpinya itu di akun Twitternya pada tanggal 19 Juni 2023.
Pada awalnya, walaupun saya ada gambaran seperti apa tafsir mimpi SBY tetapi, saya sempat berpikir untuk wait and see saja.
Tetapi pemikiran saya berubah setelah tadi subuh saya diarahkan Allah untuk membaca QS. Ali Imran ayat 44 yang kalimat awalnya berbunyi: “Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (…)”
Setelah mendapat petunjuk membaca QS Ali Imran ayat 44, saya sadar bahwa saya harus mengulas tafsir mimpi SBY dalam artikel khusus dan mempublikasikannya, karena tampaknya, mimpi itu memang “berita langit” atau lebih tepatnya “peringatan dini dari langit” yang harus diketahui publik.
Pesan dari Allah yang mengarahkan saya untuk membaca QS Ali Imran ayat 44 tadi subuh, sangat identik dengan pesan dari Allah yang saya dapatkan di tahun 2020 lalu. Waktu itu, saya juga merasa enggan untuk menulis petunjuk yang Dia isyaratkan bahwa tepat pada tanggal 7 Desember 2020 akan terjadi peristiwa besar (ternyata benar, terjadi peristiwa besar di tanggal itu, yaitu tragedi KM50).
Tekad saya menguat setelah bermunjat kepada Allah dan mendapat arahanNya untuk membaca QS. Al Anbiya ayat 50 yang berbunyi: Dan ini adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya?
Akhirnya pada tanggal 22 November 2020 atau 15 hari sebelum hari kejadian tragedi KM50 (7 Desember 2020) saya menulis dan memposting di akun twitter saya…
Dan ternyata, isyarat lain di balik nomor 50 ayat dari surat Anbiya yang diarahkan oleh Allah agar saya membacanya, secara tersirat dapat dilihat merujuk pada KM 50 tempat peristiwa terjadi.
Demikianlah, saya yakin bahwa Allah ingin saya menulis bentuk tafsir mimpi SBY agar dapat menjadi peringatan bagi bangsa Indonesia.
***
Baik, sebelum saya mengurai seperti apa tafsir mimpi SBY, ada baiknya terlebih dahulu saya sajikan twitan mimpi pak SBY, berikut ini:
1. Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir. *SBY*
2. Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai. *SBY*
3. Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan. *SBY*
4. Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar utk berziarah ke makam Bung Karno. *SBY*
Tafsir Mimpi SBY dan Kaitannya Dengan Eskalasi Politik Terkini Tanah Air
Pada dasarnya, poin penting dalam menafsir mimpi SBY adalah penyebutan nama stasiun Gambir dan Kereta api Gajayana. Secara intuitif saya melihat, huruf G, A dan R pada nama ‘GAmbiR’ sesuai dengan nama ‘GAnjaR’. jumlah huruf pada nama ‘gambir’ dan ‘ganjar’ pun sama-sama berjumlah 6. Di sisi lain, awalan G pada ‘Gajayana’ sesuai dengan inisial nama Ganjar.
Jadi, presiden RI ke-8 dalam mimpi SBY adalah sosok Ganjar Pranowo. Tapi, ada hal lain yang juga “diisyaratkan langit” dalam mimpi tersebut. Hal lain ini yang saya lihat jauh lebih penting dari pada bocoran siapa presiden RI yang ke-8.
Untuk memahami pesan penting di balik mimpi SBY, saya akan mengurai kembali satu demi satu bagian dari mimpi tersebut…
“Di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas” – ini menggambarkan pak Jokowi yang selama ini kita ketahui secara terbuka mendukung Ganjar – terutama dengan isyarat ‘rambut putih’ yang ia sebutkan beberapa waktu lalu – datang menghadap SBY untuk membahas kandidatnya.
“kemudian bersama-sama menuju kediaman Ibu Megawati” – bagian ini menggambarkan bahwa pak SBY setuju, karena ia mau memenuhi ajakan pak Jokowi untuk bertemu ibu Megawati.
“Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir. Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur.” – kesepakatan ketiganya untuk mendukung Ganjar kemudian menimbulkan ekses yang dalam mimpi itu diisyaratkan: Ganjar membelikan ketiganya tiket kereta api Gajayana yang akan mengantar mereka pulang ke kampung halaman masing-masing.
Seperti yang telah saya ungkap di atas, huruf G, A dan R pada nama ‘GAmbiR’ sesuai dengan nama ‘GAnjaR’. jumlah huruf pada nama ‘gambir’ dan ‘ganjar’ pun sama-sama berjumlah 6. Di sisi lain, awalan G pada ‘Gajayana’ sesuai dengan inisial nama Ganjar. Ini semua sangat kuat mengisyaratkan bahwa “mereka pulang kampung halaman” atas dan atau disebabkan oleh Ganjar.
Yang penting untuk dicermati di sini adalah: apa arti ketiga mantan presiden RI ini pulang ke kampung halaman masing-masing? secara intuitif saya melihat ini mengisyaratkan bahwa eksistensi mereka di “pusat” kekuasaan benar-benar berakhir. Ini mengisyaratkan mereka menjadi bagian dari masa lalu.
Dalam hal ini, stasiun Gambir yang terletak di jakarta pusat merupakan simbolisasi “PUSAT KEKUASAAN”. Jadi, jika dalam mimpi itu “pak SBY, Jokowi, dan Mega” diberi tiket kereta untuk pulang ke kampung halaman masing-masing dengan titik keberangkatan dari Gambir, itu dapat dimaknai: mereka tersingkir dari pusat kekuasaan.
Jika mereka berhasil mendudukkan kandidatnya sebagai presiden RI ke-8, lalu mengapa mereka malah meninggalkan pusat kekuasaan? nah ini pertanyaan yang menarik.
Kita ketahui, selama Pak Jokowi menjabat presiden RI, ibu Megawati selaku ketua PDIP menjadi kekuatan di belakang layar yang bisa dikatakan sangat menentukan kebijakan pemerintahan Jokowi.
Dan, ketika PDIP pada akhirnya memutuskan mendukung Ganjar, kita ketahui, istilah “petugas partai” kembali terdengar.
Jadi, dari fakta ini, mimpi SBY yang mengisyaratkan Pak Jokowi, SBY dan ibu Megawati “tersingkir” dari pusat setelah kandidat usungannya menduduki kursi presiden RI ke-8 tentu menimbulkan pertanyaan besar: apakah sebenarnya yang terjadi ketika pak Ganjar Pranowo berhasil menang pilpres 2024? apakah ada gejolak politik yang terjadi?
Demikian ulasan saya mengenai tafsir mimpi SBY. silakan, boleh percaya boleh tidak… 🙂
Saya tidak ingin berandai-andai, tetapi mungkin penting untuk saya sampaikan sebagai bahan eling lan waspada… mengenai ramalan prabu Jayabaya yang mengatakan bahwa suatu saat nanti “pulau jawa akan terbagi dua”.
Dan juga ramalan prabu Siliwangi: Dengarkan! zaman akan berganti lagi, tapi nanti, Setelah Gunung Gede meletus, disusul oleh tujuh gunung. Ribut lagi seluruh bumi. Orang sunda dipanggil-panggil, orang sunda memaafkan. Baik lagi semuanya. Negara bersatu kembali. Nusa jaya lagi, sebab berdiri Ratu Adil, Ratu Adil yang sejati. Tapi Ratu siapa? darimana asalnya sang Ratu? Nanti juga kalian akan tahu. Sekarang, cari oleh kalian Pemuda Gembala (budak angon). Baca pembahasan saya mengenai budak angon di sini: Pesan Prabu Siliwangi Tentang Budak Angon (Al Mahdi)
Ramalan prabu Siliwangi ini mengisyaratkan “zaman akan berganti” didahului oleh peristiwa letusan 7 gunung, yang seiring dengan itu, terjadi pula kekacauan atau pertikaian di tengah masyarakat luas, yang untungnya dapat berujung damai (diisyaratkan dengan kalimat: Baik lagi semuanya. Negara bersatu kembali)
Seperti saya ungkap di atas, mimpi pak SBY sangat mungkin adalah “peringatan dini dari langit”… Karena merupakan “peringatan dini” maka, jalan ceritanya mungkin akan terjadi seperti yang diisyaratkan dalam mimpi pak SBY, mungkin juga tidak jika pihak-pihak tertentu berupaya menghindari.
One Comment on “Ini Tafsir Mimpi SBY”
Comments are closed.