Wangsit Prabu Siliwangi Adalah Ekspresi Esoteris

wangsit prabu siliwangi
1 Shares
Reading Time: 9 minutes

Sebelum saya masuk ke inti pembahasan wangsit Prabu Siliwangi, saya ingin terlebih dahulu mengurai beberapa hal yg saya anggap penting untuk saya sampaikan, agar nanti setelah kita tiba pada pembahasan inti, para pembaca telah memiliki perspektif yg memadai, sehingga dapat memahami uraian dengan baik.

Dalam tulisan sebelumnya “Lauh Mahfuzh dan Internet…..” telah saya ungkap bahwa sejak masa kuno “Lauh Mahfuzh” atau yang juga disebut “Akashic Records” telah diketahui sebagai medium penyimpanan segala sesuatu peristiwa yang terjadi di alam semesta.

Meskipun telah diketahui sejak masa kuno, namun, hanya sedikit saja “orang khusus” yang mampu mengakses “secara signifikan” data yang tersimpan di server alam semesta ini.



Saya tegaskan “secara Signifikan” oleh karena, pada kenyataannya, setiap manusia yang masih hidup dapat mengakses dan terhubung satu sama lain melalui jaringan Lauh Mahfuzh ini. Analoginya persis sama dengan jaringan Internet dewasa ini.



Namun demikian, dari sejak masa kuno memang hanya sangat sedikit orang yg memahami tentang adanya Lauh Mahfuzh sebagai jaringan yang menghubungkan umat manusia. “Orang-orang khusus” tersebut merahasiakan dan mengembangkan kemampuannya mengakses Lauh Mahfuzh untuk digunakan secara terbatas di kalangan mereka saja.

Teman-teman, dukung saya dengan subcribe di Channel Youtube ini... itu akan sangat membantu channel Youtube ini untuk terus berkembang. Terima kasih!

Hasil yang mereka dapatkan dari Lauh Mahfuzh ketika diungkap ke khalayak umum biasanya dalam bentuk bahasa simbolis (metafora) yang sulit dipahami orang awam.

Mengenai gaya bahasa metafora yang digunakan orang di masa kuno untuk mengungkap suatu wahyu, visi ilahiah, dsb, telah saya bahas dlm tulisan ini: Bahasa Senja (Twilight language) ….

Masalah besar kemudian muncul dalam perjalanan sejarah umat manusia ketika orang-orang di luar komunitas penjaga rahasia suci mengupayakan pengetahuan tentang hal tersebut dengan caranya sendiri, guna mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri.

Mereka memanipulasi ilmu perbintangan dan tanda-tanda alam lainnya untuk memunculkan suatu bentuk ramalan atau prediksi yang tidak benar dan tentu saja menyesatkan.

Ada juga yg memanfaatkan (atau lebih tepatnya dimanfaatkan) kekuatan dari sisi kegelapan (golongan jin jahat). Sehingga, dalam perspektif keagamaan berkembang pemahaman bahwa mereka para dukun dan ahli nujum telah mendapatkan keuntungan dari bisikan jin yang mencuri dengar berita langit.

Pemahaman ini ada benarnya. Terkait hal ini Allah Ta’ala berfirman:

Apakah akan Aku beritakan kepada kalian, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak berbuat jahat/buruk (para dukun dan tukang sihir). Syaitan-syaitan tersebut menyampaikan berita yang mereka dengar (dengan mencuri berita dari langit, kepada para dukun dan tukang sihir), dan kebanyakan mereka adalah para pendusta” (QS asy-Syu’araa’:221-223).

Tapi penting pula untuk dipahami bahwa berita gaib (berita langit) yang dirahasiakan Allah, ada pula yang atas Izin dan sebagai bentuk KaruniaNya, Dia berikan kepada hamba-Nya yang Ia kasihi.



Hal lain yang saya pikir penting pula untuk para pembaca pahami adalah bahwa, hamba-hamba yang Ia kasihi dan Ia rahmati itu bukan hanya orang-orang dari golongan pengikut nabi Muhammad, tapi juga Pengikut nabi Isa, Buddha, dan nabi-nabi lainnya.

Siapa pun dia, selama berada di jalan lurus, tunduk dan patuh terhadap perintah Allah, maka ia adalah tergolong berada dalam jalan keselamatan, tergolong Islam, dan oleh karena itu, Ia adalah hamba yang akan dikasihi dan dirahmati Allah.

Orang-orang yang dirahmati Allah ini, biasanya akan dilimpahkan kepadanya suatu karunia, salah satunya adalah berita gaib tentang suatu kejadian di masa depan.

Allah Berfirman, QS. Al Jinn ayat 26-27: Dia Mengetahui yg gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yg gaib itu. Kecuali kepada rasul (utusan-utusan) yang diridahi-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya.



Saya juga ingin tekankan pemahaman bagi para pembaca bahwa “utusan Allah” yang membawa pesan bagi umat manusia di muka bumi tidaklah senantiasa sekadar berbicara tentang ayat-ayat suci, atau mengusung simbol-simbol keagamaan saja.

Saya pikir, kita harus memiliki perspektif yg lebih luas terkait “utusan Allah” ini. Misalnya, kita bisa melihat Einstein sebagai penyampai pesan “teori relativitas,” Michael Faraday sebagai penyampai pesan ke umat manusia tentang “keterkaitan antara cahaya dengan elektromagnetik.”

Saya pribadi sangat mengagumi Michael Faraday. Teorinya yang menyatakan adanya hubungan cahaya dan elektromagnetik bisa dikatakan memang terbilang sangat revolusioner dan radikal. Awalnya Ia bahkan dicemooh kalangan ilmuwan, dianggap sebagai suatu hal yang tidak masuk akal.

Beberapa puluh tahun kemudian, setelah Faraday memasuki usia senjanya, barulah muncul matematikawan James Clerk Maxwell yang dapat menyusun persamaan tersebut (cahaya dan elektromagnetik) dalam bahasa matematika.

Pencapaian Maxwell terkait perumusan teori klasik tentang radiasi elektromagnetik, yang jelas merujuk pada teori yang sebelumnya telah disampaikan Faraday, dianggap sebagai salah satu prestasi yang paling menonjol sepanjang karirnya.

1 Shares

One Comment on “Wangsit Prabu Siliwangi Adalah Ekspresi Esoteris”

  1. “Runahnya di belakang sungai dg pintu setinggi batu…”, barangjali mnunjukkan ko disi Bozem Morokrembangan yg mempunyai pintu utk mngatur kluarnya air sungai dlm kaitannya dg pasang surut air laut ?!

Comments are closed.