Tay, Suku Kuno di Asia Tenggara dan Jazirah Arab: Pionir Pertanian Padi

1 Shares
Reading Time: 6 minutes

Menarik untuk mencermati kesamaan nama etnik Tai/Thai atau Tay/Thay yang bermukim di Asia Tenggara dengan etnik Tay/Tayyi atau kadang juga ditulis Tae’ yang bermukim di jazirah Arab. Karena pada dasarnya, kedua etnik tersebut sama-sama merupakan etnik kuno yang telah mendiami kawasan itu selama ribuan tahun. Nama alternatifnya pun juga menunjukkan kemiripan. Orang tay di asia tenggara kadang juga disebut ‘orang shan’, sementara orang tay di jazirah Arab kadang juga disebut ‘orang shammar’.

Untuk informasi lebih detailnya, berikut ini ulasan profil kedua etnik tersebut.

Profil Orang Tay di Asia Tenggara

Oleh para sejarawan, orang Tay di Asia Tenggara dikatakan berasal dari wilayah Cina Tengah yang pada masa 2200 SM bergerak dan tersebar di sebagian besar Cina Selatan dan Asia Tenggara Daratan, seperti  Thailand, Laos, Vietnam, serta juga mendiami wilayah  Myanmar hingga bagian Timur Laut India.





Orang Tay dianggap sebagai pelopor pertanian padi. [Shona T. S. Goodman, Ph.d., Harn Yawnghwe: From Princes to Persecuted: A Condensed History of the Shan/Tai…. (2014)]

Bukti genetik terbaru menunjukkan bahwa semua bentuk beras Asia, baik indica maupun japonica, berasal dari satu peristiwa domestikasi yang terjadi 8.200-13.500 tahun yang lalu di wilayah lembah Sungai Yangtze dan Huai di Cina.

Teman-teman, dukung saya dengan subcribe di Channel Youtube ini... itu akan sangat membantu channel Youtube ini untuk terus berkembang. Terima kasih!

Studi morfologi phytolith padi dari situs arkeologi Diaotonghuan menunjukkan adanya pola transisi dari pengumpulan beras liar ke budidaya padi peliharaan. 

Banyaknya phytolith beras liar di kawasan Diaotonghuan yang berasal dari 12.000–11.000 BP menunjukkan bahwa pengumpulan beras liar adalah bagian dari cara subsisten lokal. 

Perubahan morfologi phytolith Diaotonghuan yang berasal dari 10.000-8.000 BP-lah yang kemudian menunjukkan jika pada masa ini beras telah didomestikasi. Segera setelah itu dua varietas utama beras indica dan japonica ditanam di Cina Tengah. 

Lalu, pada akhir milenium ke-3 SM, terjadi ekspansi cepat penanaman padi ke daratan Asia Tenggara dan ke arah barat melintasi India dan Nepal. (sumber di sini)

Demikianlah, dari data-data ini, dapat kita asumsikan jika wilayah Cina Tengah yang dimaksudkan para sejarawan sebagai asal orang Tay, besar kemungkinan adalah wilayah lembah sungai Yangtze dan sungai Huai yang merupakan titik awal domestikasi padi. 

Begitu juga mengenai ekspansi penanaman padi ke daratan Asia Tenggara dan sekitarnya pada milenium ke-3 SM, dapat diduga dilakukan oleh orang-orang Tay.



Profil Orang Tay di Jazirah Arab

Orang Tay atau Tae’, juga dikenal sebagai Tayyi, adalah suku Arab terbesar, paling berpengaruh dan juga paling kuno. Pada hari ini keturunan mereka adalah suku Shammar (dan banyak suku lainnya). Nisba atau patronimik nama Tayy adalah Ath-Tha’i ( ). 

Mengenai sebutan Tae’ dapat ditemukan dalam tulisan Sheikh Mohammed Ridha Al-Shabibi (seorang tokoh nasional Irak, negarawan, penyair dan pendidik yang hidup antara tahun 1889 – 1965) seperti pada “Abu Bakr As Sideeq R. A The First Caliph” dan “Imam Ali ibn Abi Taleb The Fourth Caliph“.

Asal mula orang Tayy dapat dilacak berasal dari bangsa Qahtan yang tanah air aslinya adalah di Yaman. Mereka eksodus  dari Yaman sekitar tahun 115 M, bergerak ke arah utara dengan menyerbu wilayah dataran tinggi Najd dan merebut pegunungan Jabal Aja dan Jabal Salma yang sebelumnya dihuni Bani Assad dan Bani Tamim. 

Kedua gunung tersebut kemudian secara kolektif dikenal sebagai “Jabal Tayy” (Gunung Tayy),  atau juga disebut “Jabal Shammar”, wilayah inilah yang kemudian menjadi tanah air tradisional suku hingga saat ini. 



wilayah dataran tinggi Najd di jazirah Arab (sumber: wikipedia.org)
wilayah dataran tinggi Najd di jazirah Arab (sumber: wikipedia.org)

Hippolytus (170-235 AD), mencatat ada tiga kelompok masyarakat di jazirah Arab, yakni: Taeni (Tai / tayy / tayyi), Saraceni (saracen) dan Arab. Namun, umumnya sumber-sumber non-Arab paling awal menyebut orang Arab sebagai Taits (tayy).

1 Shares