Pulau Serendip Asli, Letak Gua Adam Sesungguhnya

1 Shares
Reading Time: 8 minutes

Dalam tulisan sebelumnya (Sosok Nabi Idris di Berbagai Tradisi Agama dan Mitologi, serta Rahasia yang Meliputinya) telah saya ungkap mengenai adanya surat anonim dari Abu’l Hasan ibn Arfa Ra’s yang bercerita tentang Henokh (Nabi Idris). 1789 – 17 Februari 1854 

Surat anonim tersebut penting karena memuat beberapa informasi yang, secara pribadi saya anggap cukup valid.

Untuk memudahkan pembaca mengikuti pembahasan kali ini, berikut, kembali saya kutip tulisan tersebut:



Nama asli Hermes adalah Ahnu (Henokh). Dia adalah seorang penghuni di dataran tinggi Cina, seperti yang ditunjukkan oleh penulis “Partikel Emas”, di mana dia mengatakan penambangan dijaga oleh Hermes di Cina, dan Ares (mungkin Horus) menemukan cara melindungi pekerjaan itu dari genangan air. Sekarang, Ares tinggal di Cina bagian bawah dan menjadi milik orang India pertama. 

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Ahnu, damai sejahtera atasnya, turun dari dataran tinggi ke dataran rendah Cina ke India dan naik ke lembah sungai di Serendip (yaitu Ceylon), sampai ia tiba di puncak gunung di pulau tempat Adam turun. Begitulah cara dia menemukan gua, yang disebutnya Gua Harta barang berharga.

Dalam bagian ini saya akan lebih fokus membahas toponim kuno ‘Serendip’, pulau yang dipercaya tempat Adam hadir pertama kali di bumi. 

Teman-teman, dukung saya dengan subcribe di Channel Youtube ini... itu akan sangat membantu channel Youtube ini untuk terus berkembang. Terima kasih!

Adapun mengenai kaitan Henokh dengan Hermes (dan beberapa sosok dewa lainnya yang merupakan wujud personifikasi Henokh di masa kuno) silahkan baca pembahasannya di tulisan sebelumnya “Sosok Nabi Idris di Berbagai Tradisi Agama dan Mitologi, serta Rahasia yang Meliputinya

Jejak nama Serendip dan Ceylon

Dalam buku The voyage of Francois Pyrard of Laval to the East Indies, the Maldives, the Moluccas and Brazil” ( 1887 : 426-427), Francois Pyrard (1570-1621 atau 1578 – 1623),  seorang navigator Perancis, merinci beberapa sumber kuno terkait informasi mengenai Sri Lanka.

Berikut diantaranya…

Ptolemeus (sekitar 150 M), seorang matematikawan, astronom, ahli ilmu bumi,dan astrolog Yunani,  mengatakan: Di bagian atas Taprobane terletak banyak pulau, dikatakan berjumlah 1.378. 

Ammianus Marcellinus (320-390 M), seorang sejarawan Romawi, mencatat bahwa pada tahun 362, duta besar dari Divis dan Serendivis datang menghadap Kaisar Julian . Bentuk nama Serendivi ini yang oleh banyak kalangan dianggap sebagai bentuk yang sangat mirip dengan nama ‘Serendip’ – sebutan yang dikenal dalam versi pedagang Persia dan Arab.

Musa Chorenensis (hidup sekitar 410-490an masehi, adalah seorang historiografi Armenia), berdasarkan informasi yang diduga berasal dari Pappus of Alexandria (seorang matematikawan Yunani kuno), menulis: Taprobane adalah yang terbesar dari semua pulau …. ia juga memiliki pulau-pulau kecil di sekitarnya, berjumlah sekitar 1.372. (Jumlah ini hanya selisih enam dari jumlah pulau yang disebut Ptolemeus).

Fah Hian [Fa Hian], pengembara Cina, yang mengunjungi Ceylon pada awal abad kelima, menambah deskripsi tentang pulau Ceylon sebagai berikut: Di setiap sisi ada pulau kecil, mungkin jumlahnya ada seratus. Jaraknya satu sama lain 10 atau 20 li, dan yang paling jauh 200 li. Semua dari mereka bergantung pada pulau besar. Kebanyakan dari mereka menghasilkan batu dan mutiara yang berharga. 

Cosmas The Monk, atau Cosmas Indicopleustes (535-550), yang telah mengunjungi Ceylon, mengatakan: disebut Sielediba oleh orang-orang India, dan Taprobane oleh orang-orang Yunani. Di sekelilingnya ada sejumlah kecil pulau, di mana Anda dapat menemukan air kelapa segar. [pulau] ini hampir semuanya saling berdekatan.

Demikianlah beberapa informasi dari buku Francois Pyrard yang saya pikir relevan untuk disajikan dalam tulisan ini. 

Pendapat lain, dan lebih baru, dikemukakan M. Ramachandran dalam bukunya  “The spring of the Indus civilisation” ((1991 :34): “Pada masa lalu Srilanka dikenal sebagai “Cerantivu” yang artinya pulau raja Cera.” [“kata Cera” nampaknya merujuk pada Dinasti Chera yang berkuasa di India Selatan pada masa kuno, sementara kata “tivu” artinya “pulau” dalam bahasa Tamil].

Bisa dikatakan, nama “Cerantivu” ini memang lebih identik dengan bentuk “Sielen Diva” yang disebutkan Cosmas. Terkait hal ini, Conrad Malte-Brun (1775-1826), seorang jurnalis dan ahli bumi Perancis, mengatakan: 

“Cosmas menyebutnya “Sielen Diva” atau “pulau Sielen” yang darinya kita miliki dalam bahasa Eropa sebutan “Selan” dan “Ceylon”, dan bahwa sebutan “Serandives” dan “Serandib” dalam penyebutan orang Arab, merupakan perubahan yang dari “Selan Div”.  (Conrad Malte-Brun. Universal Geography: Or A Description of All Parts of the World – Volume 2, 1827: 208)

Seiring berjalannya waktu, “Sielen Diva” terus mengalami perubahan. menjadi “Ceilao” dalam sebutan orang Portugis , “Zeilan” Belanda, dan “Ceylon” Inggris.

1 Shares

One Comment on “Pulau Serendip Asli, Letak Gua Adam Sesungguhnya”

  1. Jatuhnya Pesawat Adam Air beberapa tahun lalu di laut Sulawesi merupakan pertanda lokasi “diturunkannya” Nabi Adam di Pulau Sulawesi, tepatnya di perairan Majene.

Comments are closed.