Tahukah kamu asal-usul kata ‘angin’?

2 Shares
Reading Time: 3 minutes

Angin adalah salah satu dari empat unsur mikro kosmos yang dipercaya banyak kalangan menyusun kesemestaan manusia. Tiga unsur lainnya adalah: air, tanah, dan api.

Mikrokosmos sendiri secara harfiah berarti ‘dunia kecil’. Terminologi ini secara khusus digunakan untuk membahasakan kesemestaan manusia yang tersusun dari empat unsur, dan dianggap merupakan miniatur atau contoh dalam ukuran kecil dari alam semesta.

Biasanya, penyebutan unsur ‘angin’ terkadang tertukar dengan kata ‘udara’. Dan untuk mengetahui kata manakah di antara keduanya yang tepat digunakan sebagai salah satu nama unsur mikrokosmos, menelusuri asal-usul kata ‘angin’ dan ‘udara’ adalah satu-satunya jalan.



asal-usul kata ‘angin’ dan ‘udara’

Kata ‘angin’ di dalam bahasa Indonesia dapat kita temukan kesamaannya dalam kata angin dalam bahasa Cebuano dan bahasa Filipina, yaitu: ‘hangin’.



Sementara itu, kata ‘angin’ dalam bahasa negara-negara lain menunjukkan perbedaan fonetis yang signifikan, karena itu, bisa dikatakan tidak memiliki keterkaitan sama sekali.

Teman-teman, dukung saya dengan subcribe di Channel Youtube ini... itu akan sangat membantu channel Youtube ini untuk terus berkembang. Terima kasih!

Berikut ini rincian kata ‘angin’ dalam beberapa bahasa di dunia…

Penyebutan kata ‘angin’ dalam beberapa bahasa di Eropa: Basque = haize; Bosnian = vjetar; Catalan = vent; Denmark = vind; Belanda = wind; Estonian = tuul; Finlandia = tuuli; Perancis = vent; Irlandia = gaoithe; Itali = vento; Slovenian = veter; Latin = ventus; dan masih banyak lagi.

Penyebutan kata ‘angin’ dalam beberapa bahasa di Asia: Armenian = k’ami; Bengali = bayu; China = feng; Georgian = kari; Gujarati = Pavana; India = hava; Mongolian = salkhi; Myanmar = laytite; Sinhala = sulam; Tamil = karru; Uzbek = shamol; Malagasy = rivotra; Melayu = angin; Cebuano = hangin; Filipin = hangin; Maori = hau; dan masih banyak lagi.

Dari rincian di atas, dapat kita lihat jika kata ‘angin’ dalam bahasa Indonesia, memiliki kesamaan hanya pada bahasa Cebuano, Filipino, dan Melayu.

Namun, dari bentuk kata ‘hangin’ dalam bahasa Cebuano dan Filipina, kita dapat membangun dugaan bahwa ada kemungkinan jika kata ‘angin’ atau ‘hangin’ ada hubungannya dengan kata ‘hangian’ yang artinya “menggantung”.

‘Hangian’ adalah sebuah kata kuno dari Proto-Germanic, juga dari Inggris kuno ‘hangian’, Saxon kuno ‘hangon’, jerman kuno ‘hangen’, dan Norse kuno ‘hanga’.

Adanya kaitan kata ‘hang’ dengan ‘wind’ (Inggris: angin), dijelaskan dalam merriam-webster, bahwa ‘wind down’ (sebagai frasa kata kerja untuk ‘angin’) bertalian dengan ‘hang’, dan bahwa ‘wind down’ sinonim dengan frasa ‘hang loose’. (sumber di sini)

Dengan jejak dugaan asal usul kata ‘angin’ seperti ini, dapat diperkirakan jika kata ‘angin’ dalam bahasa Melayu, atau pun bahasa Indonesia, serta ‘hangin’ dalam bahasa Cebuano dan Filipina, tidaklah muncul di wilayah ini ketika masa kolonial berlangsung, tapi bisa jadi hadir jauh sebelum masa kolonial.



2 Shares

One Comment on “Tahukah kamu asal-usul kata ‘angin’?”

Comments are closed.