Wilhelm von Humboldt mengatakan : “…Suara-suara tidak menjadi kata-kata sampai sebuah makna dimasukkan ke dalamnya, dan makna ini mewujudkan pemikiran suatu komunitas. (The Encyclopaedia Britannica, Ninth Edition Vol-XII). Ungkapan Humboldt di atas memang sulit terbantahkan. Bahkan, ada beberapa kata yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari saat ini, yang ternyata memiliki makna yang jauh lebih dalam dari pada yang kita ketahui selama ini. Etimologi kata ‘mati’ adalah salah satunya. Berikut ini penjabarannya…
Kata ‘mati‘ dalam bahasa Cina bisa berarti “sepatu kuda” atau “kuku kuda” ( Pinyin: Ma = kuda ; ti = kuku). Hal menarik akan kita dapatkan jika kita mencermati bahwa bentuk sepatu kuda atau ladam kuda itu persis sama bentuknya dengan huruf ke 24 atau “huruf terakhir” dalam aksara Yunani, yakni: Omega. Dari memahami beberapa hal di atas, maka, makna filosofis yang bisa kita munculkan pada bentuk etimologi kata ‘mati’ yaitu bahwa: ” ‘mati’ adalah saat dimana kita tiba pada “huruf terakhir” pencatatan sejarah hidup kita.”
Makna filosofis ini jelas merupakan bentuk ekspresi pengetahuan tentang esensi hidup yang dimiliki oleh leluhur kita di masa kuno. Mengapa saya katakan demikian? oleh karena pemahaman filosofis yang dikandung oleh etimologi kata ‘mati’ itu, persis sama dengan pemahaman yang menjadi doktrin dalam agama (terutama agama Islam) bahwa, segala yang kita lakukan di dunia ini, tindakan baik atau pun buruk, semuanya dicatat.
Yang menarik karena kita butuh mengkolaborasi aksara bahasa Cina dan Aksara Yunani terlebih dahulu, agar kemudian kita dapat memahami makna filosofi yang sangat mendalam, yang tersimpan pada etimologi kata ‘mati’ dalam bahasa Indonesia.
Makna filosofis dari kata “mati” yang terungkap ini, sebenarnya bisa memberi gambaran kepada kita bahwa alam pikiran orang-orang di masa kuno sangat akrab dengan hal yang sifatnya esensi.
Sehingga kata-kata atau pun nama-nama angka yang mereka munculkan senantiasa mengandung makna filosofis yang sangat tinggi nilainya.
Mengenai nama-nama huruf yang saya maksudkan memiliki makna filosofis, silahkan baca tulisan saya yang ini: Makna Sakral di Balik Nama-nama Angka
Demikian ulasan ini, semoga bermanfaat. Salam.