Panji Hitam Sebagai Metafora dan Penanda Kemunculan al Mahdi

0 Shares
Reading Time: 5 minutes

Dalam apokaliptik Islam, “panji hitam” sebagai penanda kemunculan Al Mahdi adalah salah satu tema yang sangat sering dibicarakan.

Seringnya istilah ini digunakan oleh kelompok tertentu untuk mencapai tujuan politiknya, nampaknya adalah salah satu hal yang membuat hadist tentang panji hitam menjadi begitu kontroversi.

Salah satu hadist yang terkenal terkait panji hitam, yang diriwayatkan Ibni Abi Syaibah dan Nu’aim bin Hammad dalam Al Fitan dan Ibnu Majah dan Abu Nu’aim dari Ibnu Mas’ud, berbunyi:



Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang sekumpulan anak-anak muda dari kalangan Bani Hasyim. Melihat mereka, maka kedua mata Rasulullah berlinang air mata dan wajahnya berubah. Akupun bertanya: “Mengapakah kami melihat pada wajahmu, sesuatu yang kami tidak sukai?”.

Beliau menjawab: “Kami Ahlul bait telah Allah pilih untuk kami akhirat lebih dari dunia, kaum kerabatku akan menerima bencana dan penyingkiran sepeninggalanku kelak, sampai datangnya suatu kaum dari sebelah Timur yang membawa bersama mereka panji-panji berwarna hitam.

Mereka kaum yang meminta kebaikan, tetapi tidak diberikan. Maka mereka berjuang dan memperoleh kemenangan. Lalu diberikanlah apa yang mereka minta itu, tetapi mereka tidak menerimanya, hingga mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari kaum kerabatku yang memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi dipenuhi dengan kedurjanaan.

Siapa pun di antara kamu yang sempat menemuinya (mencapai masanya), datangi dan beri dia kesetiaanmu walau pun engkau harus merangkak di atas salju. Sesungguhnya dialah Al Mahdi.”



Di masa sekarang, beberapa kalangan menganggap panji hitam yang datang dari timur yang dibawa pasukan Al Mahdi, mengadopsi Ar-Rayah, yaitu panji perang pada zaman Nabi Muhammad yang berwarna dasar hitam.

Di sisi lain, sejarah mencatat bahwa bendera kebesaran Islam pada zaman Nabi Muhammad disebut Al-Liwa yaitu sebuah bendera berukuran besar berwarna putih.

Teman-teman, dukung saya dengan subcribe di Channel Youtube ini... itu akan sangat membantu channel Youtube ini untuk terus berkembang. Terima kasih!

Saya melihat bendera putih yang digunakan Nabi Muhammad tersebut, ada kemungkinan terkait dengan nubuat “empat penunggang kuda” Yohanes Pembabtis (Nabi Yahya) dalam Kitab Wahyu. Dalam tulisan “Makna dari Nubuat Empat Penunggang Kuda” dan “Siklus Angka Kosmis dalam Nubuat Akhir Zaman” hal ini telah saya bahas.

Bahwa, empat penunggang kuda tersebut adalah representasi Nabi Muhammad (sebagai penunggang kuda putih), John I Tzimiskes kaisar Bizantium (sebagai penunggang kuda merah), Edward the Black Prince (sebagai penunggang kuda hitam), dan sebuah institusi, bisa sebuah institusi negara, kerajaan, atau pun institusi agama (sebagai penunggang kuda berwarna pucat).

Nabi Muhammad dianalogikan sebagai penunggang kuda putih nampaknya merujuk pada bendera putih sebagai bendera kebesarannya, di sisi lain ada riwayat yang menyebutkan jika beliau memiliki kuda berwarna putih.

John I Tzimiskes (kaisar Bizantium) dianalogikan sebagai penunggang kuda merah, oleh karena ia memang terkenal dengan julukan “Chmushkik” yang dalam bahasa Armenia berarti “boot merah.”



Edward the Black Prince (putra tertua Raja Edward III dari Inggris) dianalogikan sebagai penunggang kuda hitam, oleh karena ia terkenal dengan julukan “pangeran hitam” (the black prince).

Penunggang kuda pucat saja yang saya lihat bukan merupakan analogi seorang tokoh melainkan analogi sebuah institusi, bisa sebuah institusi negara, kerajaan, atau pun institusi agama. Warna pucat yang direpresentasi kuda keempat, yang disebut kuning kehijauan atau hijau kekuningan, dugaan saya merujuk pada wabah demam kuning yang pada tahun 1690 menyebar di Tiga belas koloni Inggris di benua Amerika. Salah satu yang terparah, yaitu wabah yang menyebar di Philadelphia pada kisaran 1690-1807. 

Hipotesis empat penunggang kuda yang saya berikan ini bukan saja sesuai menurut pencocokan warna, tetapi didukung oleh temuan saya bahwa jarak tahun kemunculan keempat tokoh berada dalam rentang siklus 360 tahun.

Tahun 610 M sebagai tahun kenabian Muhammad berjarak 360 tahun ke 970 M yang merupakan tahun pemerintahan John I Tzimiskes (969 – 976).

Tahun 970 berjarak 360 tahun ke 1330 M sebagai tahun kelahiran Edward of Woodstock (15 Juni 1330 – 8 Juni 1376).

Tahun 1330 berjarak 360 tahun ke 1690 M saat wabah demam kuning menyebar di Tiga belas koloni Inggris di benua Amerika. Salah satu yang terparah, yaitu wabah yang menyebar di Philadelphia pada kisaran 1690-1807.



0 Shares

3 Comments on “Panji Hitam Sebagai Metafora dan Penanda Kemunculan al Mahdi”

  1. Bacaan nya menarik pak, tp saya coba kritis dengan kalimat ‘angka 8291 yang diisyaratkan Prabu Jayabaya adalah anagram untuk tanggal 9 / 8/ 21 (9 Agustus 2021)’ metode apa yg digunakan sehingga bs menarik kesimpulan di tanggal diatas.

  2. angka 8291 itu adalah angka sengkalan yang diisyaratkan prabu Jayabaya dlm wangsitnya di bait 159 (sinungkalan dewa wolu= 8; ngasta= 2; manggalaning= 9; ratu= 1)

    sejarawan dan budayawan Jawa pada umumnya sepakat bahwa bunyi kalimat “sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu” mengacu pada deret angka 8291.

    Beberapa interpretasi dari kalangan spiritualis Jawa yg telah diberikan terkait angka ini, telah saya bahas dalam tulisan: https://fadlybahari.id/2021/03/19/rahasia-angka-misterius-8291-dalam-wangsit-jayabaya/

    Sengkalan atau sengkala (dari kata dasar ‘kala’ yg berarti waktu) bisa dikatakan metode penyandian angka yg disajikan dalam bentuk kalimat. Metode ini akrab kita temukan dalam tradisi Jawa. Juga Ada banyak prasasti menggunakan metode ini.

    Silakan baca penjelasannya di wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Sengkala

    atau googling: https://www.google.com/search?q=sengkala&oq=sengkala&aqs=chrome..69i57j69i59j0l8.9054j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

  3. Harus dibahas jg hadist panji hitam muncul dari khurasan,
    Tentu saja khurasan pada saat masa nabi hidup, yaitu meliputi wilayaah provinsi khurasan di iran hingga seluruh afghanistan, & tentu saja jantung khurasan adalah wilayah afghanistan skrg,,
    Menurut saya 90% pasukan panji hitam berasal dr afghanistan didukung sebagian umat lain disekitar wilayah trsebut hingga indonesia.

    Sdh digariskan bhwa bangsa afghan mengalahkan berbagai kekuatan besar yg ada dimuka bumi.

Comments are closed.